Tentu, saya percaya mujizat. Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri. Dari kecil saya seorang yang religius. Kedua orang tua saya dari Gereja Reformed Belanda. Tapi hingga pada tahun 2000 iman tentang kesembuhan dan T.B Joshua, yang oleh orang Nigeria di panggil Nabi, memasuki hidup saya. Saya mengalami cidera di tim Springbok sewaktu melawan propinsi barat pada hari Minggu di bulan Agustus tahun 2000. Dari hasil sinar X dokter menyatakan bahwa saya perlu dioperasi pada hari rabu itu. Saya merasa patah semangat karena saya tidak mungkin bisa mengikuti musim pertandingan hingga akhir tahun itu.
Disini saya harus memuji istri saya. Keluarganya merupakan umat kristen karismatik, yang artinya mereka berdiri digereja, bertepuk tangan dan bernyanyi. Dia, atau mungkin tepatnya kakak laki-lakinya menunjukkan saya video seorang yg mendapat karunia kesembuhan dari Nigeria, bernama T.B Joshua. Saya menyaksikan semua mujizat yang terjadi, seperti orang yang disembuhkan dari HIV, orang yang dibebaskan dari kursi roda, orang yang disembuhkan dari kangker. Istri saya berkata, "Kamu sangat religius, iman kamu kuat. Kamu harus mengalaminya." Saya awalnya bersikap skeptis dan tidak begitu yakin dengan semua mujizat itu. Lalu saya mempelajari tentang kesembuhan di Alkitab, tetapi saya masih berpikir, "Apakah hal ini benar?" Akhirnya, saya putuskan untuk tidak dioperasi dan mengambil langkah iman.
Group dari gereja saya mendarat di Lagos pada hari minggu. Kami berkendara sekitar 45 menit sebelum akhirnya kami sampai pada bagunan gereja itu - ada 10 orang pada bangunan kayu itu. Ini suatu yang fenomenal menyaksikan kekristenan yang primitif tapi pada saat yang sama memiliki kuasa yang sangat dasyat. Pada tiap ibadah, dihadiri sekitar 10.000 hingga 20.000 orang, kebanyakan berkulit hitam. Mereka sangat kaya dalam iman mereka. Pada pukul lima sudah ada sekitar 3000 orang menunggu di luar gereja untuk mendapatkan tempat yang terbaik.
Pada beberapa hari pertama kami berdiskusi dengan beberapa murid dan berbicara tentang firman dan ini sangat berkuasa. Lalu pada hari Sabtu, "Sang Nabi" datang dan menyampaikan firman Tuhan pada jemaat, sekalipun pada saat itu di gereja itu, karena takut dengan kuasa yang dimilikinya, ada beberapa orang yang ingin membunuhnya. Ini benar-benar terlihat. Tapi tidak ada seorangpun dapat mendekatinya. Dia mengatakan kepada kami: "Disini ada seseorang yang berencana untuk membunuh saya." Jika orang itu tidak mau maju ke depan, T.B Joshua akan mengatakan ciri-ciri orang tersebut dan kemudian orang tersebut maju kedepan dan mengakui bahwa dia telah merencanakan hal itu.
Pada akhir ibadah itu sekitar 300 orang dipanggil ke tempat yang mereka namakan garis kesembuhan. T.B Joshua akan berjalan menuju garis itu, memperhatikan orang-orang sakit itu. Ketika dia mendatangi saya, saya diminta menyingkirkan penyangga kaki saya. Dia memandang saya, dia seperti memiliki pandangan X-ray, sehingga sepertinya dia segera tahu apa yang salah dengan lutut saya. Dia menggerakkan tanggan seperti menyentakkan tali, dia seperti membuang suatu kotoran dan yang menempel pada lutut saya. Kemudian dia berkata, "Berdiri dan berlarilah." Penahan kaki itu sudah dipasang lebih dari seminggu dan lari adalah sesuatu yang mustahil sekali. Tapi, saya percaya pada iman saya dan mulai berlari - dan dengan kecepatan penuh. Tidak ada rasa sakit sama sekali.
Kembali kerumah saya melakukan foto X-ray lagi, dan menunjukan bahwa tulang saya baik-baik saja. Dokter sungguh tidak bisa percaya hal ini dan tidak bisa menjelaskannya. Kemudian berita ini mulai tersebar dan istri dari Ruben Kruger, yang dulunya pemain Bok and Blue Bulls, menghubungi saya. Ruben mengidap tumor otak dan istrinya meminta saya mengajaknya untuk menemui T.B Joshua. Akhirnya, kami kembali ke Lagos, tumor otak Ruben disembuhkan dan dia tidak menunjukkan gelaja apapun sejak saat itu.
Setiap saat, T.B Joshua menyatakan bahwa yang melakukan kesembuhan bukanlah dirinya, tetapi Roh Kudus yang bekerja melalui dirinya. Dan kami tidak harus membayar untuk apapun, tidak juga untuk makanan. Bahkan seringkali dia yang memberi pada orang-orang untuk membeli tiket. Dia melakukan hal tersebut pada saya. Pemain Bulls and Bok yang lain, seorang yang masih sangat muda bernama Wium Basson, didiagnosa mengidap kangker, juga pergi untuk mengalami kesembuhan pada ibadah di gereja T.B Joshua. Tapi dia meninggal tidak lama setelah kembali dari Afrika Selatan. Anda tau, ketika saya menemui T.B Joshua motivasi saya adalah supaya saya dapat kembali bertanding secepatnya. Mungkin, Wium merasakan hal yang sama. Saya mengetahui, untuk beberapa hal kita tidak dapat mengerti apa yang Allah mau pada saat itu. Tetapi Wium mengalami perdamaian dengan Tuhan ketika berada di Nigeria, bagi saya, itu sebuah mujizat.
Kembali ke rumah, dan disini di Inggris, agama menjadi sangat komersial. Seringkali, ini bukan hal yang benar-benar Anda percayai : ini hanya sesuatu yang kamu lakukan supaya kamu merasa baik-baik saja. Saya pikir akan bagus untuk iman saya dengan bermain rugby, dimana ada pemikiran bahwa para pemain mengalami berbagai benturan tanpa perasaan apapun. Setelah waktu-waktu itu saya dapat merasakan hadirat Tuhan sepanjang waktu, bahkan saat saya tidur. Hal besar yang saya pelajari dari kehidupan ini adalah bahwa apa yang saya alami adalah sebuah persiapan untuk kehidupan didepan saya.
Biografi:
Jaco Nicolaas Boshoff van der Westhuyzen lahir di Nelspruit pada 6 April 1978. Pada umur 19 tahun memenangkan pertandingan International melawan New Zealand.